Bagaimana rasa manis justru bikin lapar terus
Jika hal ini terus terjadi, yaitu makan cemilan dan makan tanpa henti, risiko obesitas atau obesitas bisa dialami siapa saja. Obesitas sendiri merupakan pencetus beberapa penyakit kronis. Dari diabetes, penyakit jantung, hingga stroke. Bukan berarti saya tidak bisa mengilustrasikan makanan manis (happy_lark). Makanan manis dan minuman harus dibatasi. Apalagi jika Anda sedang menjaga atau ingin menurunkan berat badan. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula sama sekali. Hati-hati, hindari gula sepenuhnya bisa membuat kita ingin makan permen jadi lebih sulit mengendalikan nafsu makan.
Sebenarnya, kuncinya ada pada pedoman gizi seimbang. Makanan dan minuman manis masih bisa dikonsumsi, tetapi secara alami. Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, kita tidak boleh mengkonsumsi gula (dari berbagai sumber) lebih dari 50 gram sehari. Ini setara dengan 4 sendok makan per hari. Ingat, batas konsumsi ini tidak hanya berlaku untuk gula. Kita juga perlu menghitung semua produk makanan yang ditambahkan dengan gula. Misalnya, madu, sirup, paket permen di sandwich, kue, hidangan sehari-hari. Meskipun kita dapat mengontrol konsumsi gula, makanan dan minuman manis tidak harus menjadi musuh yang mematikan. Mungkin anda perlu mempertimbangkan untuk mengunjungi klink hipnoterapi Jogja terkait diet.